Trending Topik
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label Selebrity dan Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Selebrity dan Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
06.30
Ekspedisi Puncak Sumatera Dimulai Hari Ini
Written By Register Center on Jumat, 08 Mei 2015 | 06.30
PEMAKAS-POSTKOTA,KERINCI - Tim ekspedisi pendakian gunung Kerimci akan melakukan pendakian puncak
sumatera (Gunung Kerinci.red) yang berada di ketinggian 3805 mdpl,
dijadwalkan mulai bergerak Jumat (8/5) siang nanti. Tribun Jambi turut
serta di tim ini.
Pendakian yang direncanakan selama tiga hari ini, mulai dilakukan usai shalat Jumat. Dari kota Sungaipenuh, tim akan bergerak menuju Desa Kersik Tuo, yang merupakan jalur masuk ke gunung kerinci. Dari Kersik Tuo, perjalanan akan dilanjutkan ke R10, untuk mengurus perizinan.
Pendaki yang berjumlah 18 orang ini, akan memulai perjalanan dari pintu rimba sekitar pukul 15.00 WIB, dan akan terus melanjutkan pendakian hingga ke shalter I dan mendirikan camp. Sabtu (9/5) pendakian akan dilanjutkan ke shalter III, dan pada Minggu (10/5) pagi, dijadwalkan sampai di puncak gunung api tertinggi di Indonesia ini.
Endriadi, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Talago Batuah, yang bergabung dalam ekspedisi ini, mengaku kemungkinan perjalanan yang akan dilakukan ini lebih berat dibandingkan dengan pendakian sebelumnya.
Ini disebabkan dalam dua hari terakhir, cuaca di Kabupaten Kerinci sedang dilanda hujan deras, sehingga bisa mempersulit pendakian. “Kita tetap akan berusaha melakukan perjalanan sesuai jadwal,” ungkapnya.
Semua perlengkapan yang akan dibutuhkan selama pendakian tersebut, sudah dipersiapkan, sehingga diharapkan pendaki bisa sampai di puncak gunung kerinci, meski diguyur hujan deras. “Selain perlengkapan, stamina juga sudah siap,” tegasnya.
Ketua tim ekspedisi Tribun Jambi, Eja, mengaku semua anggota tim dalam kondisi prima, dan siap melakukan pendakian hari ini (Jumat.red). “Semoga pendakian ini berjalan lancar, aman, dan sukses,” pungkasnya.
Untuk di ketahui, Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan merupakan puncak tertinggi di Indonesia setelah Jayawijaya. Gunung ini terletak di wilayah Pegunungan Bukit Barisan yang terbentang dari utara ke selatan di Pulau Sumatera, tepatnya di Kabupaten paling barat Provinsi Jambi, yakni Kerinci.
Gunung Kerinci dikelilingi oleh hutan lebat di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan habitat harimau sumatera dan badak sumatera yang dilindungi. Selain itu, gunung kerinci juga menjadi tempat hidup berbagai flora fauna langka lainnya, yang dilindungi oleh pemerintah.
Sumber : kerincinews.com
Pendakian yang direncanakan selama tiga hari ini, mulai dilakukan usai shalat Jumat. Dari kota Sungaipenuh, tim akan bergerak menuju Desa Kersik Tuo, yang merupakan jalur masuk ke gunung kerinci. Dari Kersik Tuo, perjalanan akan dilanjutkan ke R10, untuk mengurus perizinan.
Pendaki yang berjumlah 18 orang ini, akan memulai perjalanan dari pintu rimba sekitar pukul 15.00 WIB, dan akan terus melanjutkan pendakian hingga ke shalter I dan mendirikan camp. Sabtu (9/5) pendakian akan dilanjutkan ke shalter III, dan pada Minggu (10/5) pagi, dijadwalkan sampai di puncak gunung api tertinggi di Indonesia ini.
Endriadi, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Talago Batuah, yang bergabung dalam ekspedisi ini, mengaku kemungkinan perjalanan yang akan dilakukan ini lebih berat dibandingkan dengan pendakian sebelumnya.
Ini disebabkan dalam dua hari terakhir, cuaca di Kabupaten Kerinci sedang dilanda hujan deras, sehingga bisa mempersulit pendakian. “Kita tetap akan berusaha melakukan perjalanan sesuai jadwal,” ungkapnya.
Semua perlengkapan yang akan dibutuhkan selama pendakian tersebut, sudah dipersiapkan, sehingga diharapkan pendaki bisa sampai di puncak gunung kerinci, meski diguyur hujan deras. “Selain perlengkapan, stamina juga sudah siap,” tegasnya.
Ketua tim ekspedisi Tribun Jambi, Eja, mengaku semua anggota tim dalam kondisi prima, dan siap melakukan pendakian hari ini (Jumat.red). “Semoga pendakian ini berjalan lancar, aman, dan sukses,” pungkasnya.
Untuk di ketahui, Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan merupakan puncak tertinggi di Indonesia setelah Jayawijaya. Gunung ini terletak di wilayah Pegunungan Bukit Barisan yang terbentang dari utara ke selatan di Pulau Sumatera, tepatnya di Kabupaten paling barat Provinsi Jambi, yakni Kerinci.
Gunung Kerinci dikelilingi oleh hutan lebat di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan habitat harimau sumatera dan badak sumatera yang dilindungi. Selain itu, gunung kerinci juga menjadi tempat hidup berbagai flora fauna langka lainnya, yang dilindungi oleh pemerintah.
Sumber : kerincinews.com
18.41
Tim Geologi Ekspedisi NKRI Temukan Bukit Unik Berisi Batu Heksagonal di Bima
Written By Register Center on Rabu, 22 April 2015 | 18.41
PEMAKAS-POSTKOTA, Jakarta - Tim geologi Ekspedisi NKRI 2015 Koridor
Kepulauan Nusa Tenggara Subkorwil 4/Bima telah mendata puluhan jenis
batu di kawasan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu yang unik
adalah ditemukannya bukit dengan tumpukan batuan berbentuk heksagonal
atau segi enam.
Bukit tersebut terletak di Tanjung Meriam, ujung timur Sumbawa. Lokasinya di tengah laut. Untuk menuju ke sana, tim harus menggunakan kapal. Helikopter juga tak dapat mendarat karena tak ada area yang memadai untuk dijadikan landasan heli.
"Lokasinya di tengah laut, dekat Pulau Komodo," kata Tim Geologi Subkorwil 4/Bima Ekspedisi NKRI 2015, Masykur kepada detikcom, Kamis (23/4/2015).
Hampir seluruh sisi bukit ini tertutup dengan batu. Batu-batu yang menutupi bukit itu hampir seluruhnya berukuran sama, yaitu berdiameter sekitar 25 cm. Sementara panjangnya berkisar antara 2-3 meter dengan separuh batu telah menancap dan tertutup tanah.
"Kalau dilihat dari jenis batuannya, ini batuan beku yang secara ekonomis tidak terlalu bermanfaat bagi masyarakat," ujar Masykur.
Ia menjelaskan, batuan beku terbentuk karena magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Batuan ini dapat berubah jenis jika mengalami proses magmatis.
Uniknya, selain ukurannya sama dan sebangun, susunan batuan ini juga masih tampak rapi. Dari bawah hingga ke atas, seakan ada teras untuk dipijak yang berfungsi seperti tangga. Masykur mengaku belum mengetahui apakah batuan tersebut terbentuk berdasarkan proses alamiah atau hasil karya tangan manusia "Kami masih dalami itu susunan apa sebetulnya. Namun kalau secara ilmiah, ada juga penjelasan yang masuk akal," terangnya.
Warga yang tinggal tak jauh dari sekitar lokasi justru mengkeramatkan bukit batuan tersebut. Mereka tak pernah mendatangi bukit itu dan tak tahu menahu asal mula bukit batuan unik tersebut.
"Batunya itu diangkerkan oleh warga sekitar," tutur pria yang bertugas di Dinas Pertambangan Kabupaten Bima ini.
Di samping batuan tersebut, tim telah menemukan sekitar 33 jenis batuan di Bima, seperti batu gamping, oker, bijih besi, andesit, kuarsa kristalin, perlit pancawarna, urat marmer, basilisied wood dan masih banyak lagi. Batu-batu tersebut ditemukan di berbagai tempat di wilayah Bima.
Selain tim geologi, Ekspedisi NKRI 2015 juga menurunkan 5 tim lain, yaitu tim sosial budaya, potensi bencana, pengabdian masyarakat, flora fauna dan kehutanan. Saat ini tim tengah berada di sisi barat Bima atau di sekitar kawasan Gunung Tambora untuk melakukan penelitian dan membantu kebutuhan masyarakat sekitar.
"Mereka akan bertahan di sekitar Tambora selama 1 bulan," kata Wakil Komandan Subkorwil 4/Bima, Kapten Inf Tri Wiratno.
Ekspedisi ini dijadwalkan berakhir pada awal Juni mendatang. Selain Bima, ada 7 subkorwil lain yang menjadi fokus ekspedisi kali ini, yaitu Subkorwil Karangasem, Lombok Timur, Sumbawa, Sumba Barat Daya, Ende, Alor dan Belu
Sumber : detik.com
Bukit tersebut terletak di Tanjung Meriam, ujung timur Sumbawa. Lokasinya di tengah laut. Untuk menuju ke sana, tim harus menggunakan kapal. Helikopter juga tak dapat mendarat karena tak ada area yang memadai untuk dijadikan landasan heli.
"Lokasinya di tengah laut, dekat Pulau Komodo," kata Tim Geologi Subkorwil 4/Bima Ekspedisi NKRI 2015, Masykur kepada detikcom, Kamis (23/4/2015).
Hampir seluruh sisi bukit ini tertutup dengan batu. Batu-batu yang menutupi bukit itu hampir seluruhnya berukuran sama, yaitu berdiameter sekitar 25 cm. Sementara panjangnya berkisar antara 2-3 meter dengan separuh batu telah menancap dan tertutup tanah.
"Kalau dilihat dari jenis batuannya, ini batuan beku yang secara ekonomis tidak terlalu bermanfaat bagi masyarakat," ujar Masykur.
Ia menjelaskan, batuan beku terbentuk karena magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Batuan ini dapat berubah jenis jika mengalami proses magmatis.
Uniknya, selain ukurannya sama dan sebangun, susunan batuan ini juga masih tampak rapi. Dari bawah hingga ke atas, seakan ada teras untuk dipijak yang berfungsi seperti tangga. Masykur mengaku belum mengetahui apakah batuan tersebut terbentuk berdasarkan proses alamiah atau hasil karya tangan manusia "Kami masih dalami itu susunan apa sebetulnya. Namun kalau secara ilmiah, ada juga penjelasan yang masuk akal," terangnya.
Warga yang tinggal tak jauh dari sekitar lokasi justru mengkeramatkan bukit batuan tersebut. Mereka tak pernah mendatangi bukit itu dan tak tahu menahu asal mula bukit batuan unik tersebut.
"Batunya itu diangkerkan oleh warga sekitar," tutur pria yang bertugas di Dinas Pertambangan Kabupaten Bima ini.
Di samping batuan tersebut, tim telah menemukan sekitar 33 jenis batuan di Bima, seperti batu gamping, oker, bijih besi, andesit, kuarsa kristalin, perlit pancawarna, urat marmer, basilisied wood dan masih banyak lagi. Batu-batu tersebut ditemukan di berbagai tempat di wilayah Bima.
Selain tim geologi, Ekspedisi NKRI 2015 juga menurunkan 5 tim lain, yaitu tim sosial budaya, potensi bencana, pengabdian masyarakat, flora fauna dan kehutanan. Saat ini tim tengah berada di sisi barat Bima atau di sekitar kawasan Gunung Tambora untuk melakukan penelitian dan membantu kebutuhan masyarakat sekitar.
"Mereka akan bertahan di sekitar Tambora selama 1 bulan," kata Wakil Komandan Subkorwil 4/Bima, Kapten Inf Tri Wiratno.
Ekspedisi ini dijadwalkan berakhir pada awal Juni mendatang. Selain Bima, ada 7 subkorwil lain yang menjadi fokus ekspedisi kali ini, yaitu Subkorwil Karangasem, Lombok Timur, Sumbawa, Sumba Barat Daya, Ende, Alor dan Belu
Sumber : detik.com
09.01
Kisah 'Kontrak Mati' Olga Syahputra dengan Mak Vera
Written By Register Center on Senin, 06 April 2015 | 09.01
PEMAKAS-POSTKOTA Jakarta - Mak Vera disebut sebagai
salah satu sosok penting di karier Olga Syahputra. Tak hanya berperan
sebagai manajer, Mak Vera layaknya ibu untuk Olga.
Tak heran, saat Olga meninggal pun Mak Vera menjadi salah satu orang yang paling terpukul. Jika berbicara soal pekerjaan sendiri, Olga sendiri seperti sudah terikat 'kontrak mati' dengan Mak Vera.
Tentunya, 'kontrak mati' punya makna tersendiri untuk Mak Vera dan Olga. Sebuah kontrak yang disebut lebih berharga dari kontrak kerja biasa.
"Kontrak mati itu maksudnya karena faktor Mak sayang sama Olga, dan Olga sayang sama Mak," ucap Mak Vera usai mengisi 'Rumpi No Secret' di Gedung Trans Tv, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).
"Bukan dalam arti lu harus sama Mak ambil pekerjaannya. Isyarat bahasanya Mak aja, kontrak mati maksudnya cuma maut yang memisahkan mereka. Karena sama-sama rasa sayang aja," sambungnya.
Mak Vera sendiri menjelaskan, sebenarnya tak pernah ada kontrak yang disepakati antara dirinya dan Olga. Alhasil kontrak tertulis dalam hati masing-masing.
"Sampai akhir ini kita nggak pernah ada kontrak. Jadi Mak, sama artis mak, kalau kalian mau keluar dari hidup Mak dan udah punya nama nggak apa-apa. Aku nggak pernah maksain," pungkasnya.
Sumber : detik.com
Tak heran, saat Olga meninggal pun Mak Vera menjadi salah satu orang yang paling terpukul. Jika berbicara soal pekerjaan sendiri, Olga sendiri seperti sudah terikat 'kontrak mati' dengan Mak Vera.
Tentunya, 'kontrak mati' punya makna tersendiri untuk Mak Vera dan Olga. Sebuah kontrak yang disebut lebih berharga dari kontrak kerja biasa.
"Kontrak mati itu maksudnya karena faktor Mak sayang sama Olga, dan Olga sayang sama Mak," ucap Mak Vera usai mengisi 'Rumpi No Secret' di Gedung Trans Tv, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).
"Bukan dalam arti lu harus sama Mak ambil pekerjaannya. Isyarat bahasanya Mak aja, kontrak mati maksudnya cuma maut yang memisahkan mereka. Karena sama-sama rasa sayang aja," sambungnya.
Mak Vera sendiri menjelaskan, sebenarnya tak pernah ada kontrak yang disepakati antara dirinya dan Olga. Alhasil kontrak tertulis dalam hati masing-masing.
"Sampai akhir ini kita nggak pernah ada kontrak. Jadi Mak, sama artis mak, kalau kalian mau keluar dari hidup Mak dan udah punya nama nggak apa-apa. Aku nggak pernah maksain," pungkasnya.
Sumber : detik.com
Label:
BERITA UTAMA,
Selebrity dan Gaya Hidup
12.00
Keindahan Objek Wisata Bukit Khayangan, Pukau Pengunjung Objek Wisata Sering Yang Mesti Mendapat Perhatian Pemkot
Written By Register Center on Kamis, 02 April 2015 | 12.00
PEMAKAS-POSTKOTA -
Bumi Sakti Alam Kerinci dikenal sebagai alam yang memiliki keindahan
masih sangat asri. Bahkan Bukit kayangan diakui bahwa salah satu objek
wisata Kota Sungaipenuh yang kesejukannya yang luar biasa yang bisa
membawa siapun yang menikmatinya akan terlena dengan keindahan
alamnya.
MIKO ADRI /SUNGAI PENUH
Kurang lengkap jika ada pemuda dan pemudi dua daerah yaitu Kota
Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci yang tidak mengenal pesona Bukit
Khayangan, lokasi objek wisata tersebut merupakan lokasi paporit kaula
muda didua daerah ini untuk bermadu asmara.
Pilihan tersebut dikarenakan Bukit Khayangan memiliki kelebihan
tersendiri dibandingkan wisata yang ada di Kota Sungaipenuh, disamping
pemendangan lepas pengunjung juga akan disuguhkan dengan aura khas
yaitu kesejukan dari mega-mega putih yang menyelimuti seluruh puncak
bukit, seolah-olah anda sedang berada di negeri khayangan.
Karena disisi perbukitan tersebut kerap diselimuti halimun itulah yang
menjadikan khas tersendiri bukit ini hingga dinamakan Bukit Khayangan.
Ketika kabut mulai tersapu angin, keindahan lembah di bawahnya terkuak
jelas, pengunjung dapat melihat panorama keindahan dua wilayah yaitu
Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci yang mengagumkan. Seperti,
Danau Kerinci, belokan sungai ditambah dengan bentangan petak-petak
sawah yang tampak dikelilingi oleh bukit barisan dua daerah ini.
Kesejukan udaranya menjadikan pengunjung semakin betah bertahan
disana. Tidak hanya itu saja, di sebelah utara terhampar lembah yang
di tumbuhi oleh pohon-pohon bambu yang menghijau dan selama dalam
perjalanan yang berbelok dari kaki bukit pemandangan disuguhi
pemandangan yang sangat fantastik.
Apa lagi saat ini kondisi jalan yang buruk menjadi alasan sepinya
pengunjung. Situasi terbalik yang kini bisa kita buktikan bersama,
bahwa jalan sudah kian membaik bahkan wisatawan juga kian ramai.
Namun lokasi yang strategis untuk tempat bersantai tetap masih butuh
perhatian pemerintah. Dari Pantauan Post Kota dilokasi objek
wisata. Tampak masih ada fasilitas yang kurang mendapat perawatan
dengan baik seperti jalan setapak dan sejumlah anak tangga ikut
mengiasi lokasi tersebut yang mesti direhab. Selain itu mesti adanya
pengelola parkir kendaraan dan penjaga keamanan di. Objek wisata
tersebut.
Keasliannya membuat suasana ditempat tersebut menjadi asri dengan
beragam pepohonan tinggi dan rindang. Udaranya juga sangat sejuk dan
tentunya jauh dari polusi hingga membuat para pengunjung menjadi betah
berlama-lama disana.
Disamping itu, di objek wisata ini juga sudah dibangun sebuah pondok
yang berfungsi sebagai tempat bersantai bagi para pengunjung untuk
menikmati pemandangan alam kerinci dari atas bukit khayangan ini.
Wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut tidak hanya wisatawan
local, namun pengunjung juga datang dari berbagai penjuru. Bahkan, tak
jarang wisatawan dari mancanegara yang ingin menikmati keindahan
Pesona bukit khayangan tersebut. (mko)
masih sangat asri. Bahkan Bukit kayangan diakui bahwa salah satu objek
wisata Kota Sungaipenuh yang kesejukannya yang luar biasa yang bisa
membawa siapun yang menikmatinya akan terlena dengan keindahan
alamnya.
MIKO ADRI /SUNGAI PENUH
Kurang lengkap jika ada pemuda dan pemudi dua daerah yaitu Kota
Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci yang tidak mengenal pesona Bukit
Khayangan, lokasi objek wisata tersebut merupakan lokasi paporit kaula
muda didua daerah ini untuk bermadu asmara.
Pilihan tersebut dikarenakan Bukit Khayangan memiliki kelebihan
tersendiri dibandingkan wisata yang ada di Kota Sungaipenuh, disamping
pemendangan lepas pengunjung juga akan disuguhkan dengan aura khas
yaitu kesejukan dari mega-mega putih yang menyelimuti seluruh puncak
bukit, seolah-olah anda sedang berada di negeri khayangan.
Karena disisi perbukitan tersebut kerap diselimuti halimun itulah yang
menjadikan khas tersendiri bukit ini hingga dinamakan Bukit Khayangan.
Ketika kabut mulai tersapu angin, keindahan lembah di bawahnya terkuak
jelas, pengunjung dapat melihat panorama keindahan dua wilayah yaitu
Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci yang mengagumkan. Seperti,
Danau Kerinci, belokan sungai ditambah dengan bentangan petak-petak
sawah yang tampak dikelilingi oleh bukit barisan dua daerah ini.
Kesejukan udaranya menjadikan pengunjung semakin betah bertahan
disana. Tidak hanya itu saja, di sebelah utara terhampar lembah yang
di tumbuhi oleh pohon-pohon bambu yang menghijau dan selama dalam
perjalanan yang berbelok dari kaki bukit pemandangan disuguhi
pemandangan yang sangat fantastik.
Apa lagi saat ini kondisi jalan yang buruk menjadi alasan sepinya
pengunjung. Situasi terbalik yang kini bisa kita buktikan bersama,
bahwa jalan sudah kian membaik bahkan wisatawan juga kian ramai.
Namun lokasi yang strategis untuk tempat bersantai tetap masih butuh
perhatian pemerintah. Dari Pantauan Post Kota dilokasi objek
wisata. Tampak masih ada fasilitas yang kurang mendapat perawatan
dengan baik seperti jalan setapak dan sejumlah anak tangga ikut
mengiasi lokasi tersebut yang mesti direhab. Selain itu mesti adanya
pengelola parkir kendaraan dan penjaga keamanan di. Objek wisata
tersebut.
Keasliannya membuat suasana ditempat tersebut menjadi asri dengan
beragam pepohonan tinggi dan rindang. Udaranya juga sangat sejuk dan
tentunya jauh dari polusi hingga membuat para pengunjung menjadi betah
berlama-lama disana.
Disamping itu, di objek wisata ini juga sudah dibangun sebuah pondok
yang berfungsi sebagai tempat bersantai bagi para pengunjung untuk
menikmati pemandangan alam kerinci dari atas bukit khayangan ini.
Wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut tidak hanya wisatawan
local, namun pengunjung juga datang dari berbagai penjuru. Bahkan, tak
jarang wisatawan dari mancanegara yang ingin menikmati keindahan
Pesona bukit khayangan tersebut. (mko)
11.52
Mengenal Asal-Usul Tari Rantak Kudo
![]() | |
| Foto tarian Rantak Kudo pada Festival budaya Sungaipenuh (foto Miko) |
Tarian
Kesenian Khas Budaya Asli Masyarakat Hamparan Rawang
Keberadaan
seni tari Kota Sungaipenuh ini terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman
budaya Kota Sungaipenuh lokal dari generasi ke generasi. Tari Rentak Kudo
(Rentak Kuda) adalah tari tradisional kerakyatan dari daerah Kerinci, Khususnya
Kota Sungaipenuh tepatnya berasal dari daerah Hamparan Rawang sejak tahun 1970.
MIKO
ADRI - Sungai Penuh
SUNGAIPENUH-
Tarian ini dikenal sebagai
"Tari Rentak Kudo" karena gerakannya yang menghentak-hentak seperti
kuda. Dulunya tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian
di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari
tanpa henti. Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci
juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut
kepercayaan mereka masing-masing).
Tingginya
penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya KERINCI ini pada zaman dahulu
sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini
getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh
dari lokasi pementasan.
“Dulunya
tari ini bertujuan untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat,
untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun
dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan,” Ujar Yefrizon
salah seorang Seniman muda asal Hamparan Rawang yang juga menjabat Kabid Kebudayaan
Disporabudpar Kota Sungaipenuh.
Yefrizon juga mengaku bahwa meskipun telah ada banyak tulisan yang menuliskan tentang asal-usul
Tari Rantak Kudo, belum ditemukan sumber yang benar-benar menjelaskan asal-usul
seni budaya ini. Namun hal ini diperkirakan karena sejarah Tari Rantak Kudo ini
diperkirakan telah ada sejak lama sekali di daerah Kerinci yang kini telah
terbagi menjadi dua wilayah pemerintahan, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kota
Sungaipenuh.
Menurut
seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di laksanakan
jauh sebelum mereka lahir. Rentak Kudo (Rentak Kuda) adalah tari tradisional
kerakyatan dari daerah Kerinci, Khususnya Kota Sungaipenuh yang berasal dari daerah Kecamatan Hamparan Rawang sejak tahun 1970. Namun asal-usulnya kini malah sengaja
dikaburkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Diduga hal itu bisa terjadi
dikarenakan seiring perjalanan waktu dan
kurangnya perhatian dari sejarawan setempat.
Keberadaan
seni tari khas
Sungaipenuh-Kerinci ini terus di jaga secara
turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi. Seni
budaya ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa asli masyarakat Kecamatan Hamparan Rawang,
dalam menembangkanya nyayian untuk mengiring kesenian dan tarian rentak Kudo
Biduan bisa mengambil lirik dari pantun yang berbahasa khas Rawang yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang
mengiringi gerakan tarian yang biasa disebut pengasuh.
Dulunya Tari
Rantak Kudo dimainkan hanya diiringi alat musik gendang dan di
iringi oleh nyayian yang berisi pantun-pantun oleh pengasuh. Namun seiring perkembangan zaman, saat ini tarian ini malah kian sering
ditampilkan dengan diiringi Organ tunggal, bahkan lirik yang mengiringi
pantunpun kian banyak dan berkembang.
Para
penari terdiri dari pria dan wanita yang menari dengan gerakan yang khas, yaitu
kombinasi dari gerakan silat "langkah tigo" (Langkah Tiga") dan
tari. Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran kemenyan
tradisional upacara ritual yang membuat penari semakin khidmat dalam geraknya,
bahkan kadang-kadang ada di antara penari yang mengalami kesurupan.
Saat ini, tidak hanya biasa
dipentaskan dalam acara-acara adat dan acara resepsi pernikahan adat diwilayah Kota
Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci. Bahkan tarian
ini sudah kian sering digelar di Luar sumatra dan tidak jarang tarian ini
dipentaskan di kegiatan yang berlabel nasional.maupun diSalah satu lirik lagu di dalam pantun yang bersahut-sahutan
adalah : "Tigeo dili, empoak tanoh rawoa. Tigeo mudik, empoak tanoh
rawoa" (Bahasa Indonesia: "Tiga di Hilir, Empat dengan Tanah Rawang.
Tiga di Mudik, Empat dengan Tanah Rawang").
Lirik
tersebut menceritakan sebuah kisah pada zaman nenek moyang suku Kerinci dahulu
kala, di kala pemerintahan para Depati (Adipati), Tanah Hamparan Rawang
merupakan pusat pemerintahan, pusat kota dan kebudayaan di kala itu, yaitu
dalam lingkup Depati 8 helai kain yang berpusat di Hiang (Depati Atur Bumi)
dimana Tanah Hamparan Rawang merupakan tempat duduk bersama (pertemuan penting
dalam adat Kerinci)**
Label:
Musik,
Pendidikan,
Selebrity dan Gaya Hidup
05.33
Berhijab, Laudya Cynthia Bella Kebanjiran Job
Written By Register Center on Minggu, 15 Maret 2015 | 05.33
PEMAKAS-POSTKOTA-
Memutuskan untuk menutup auratnya ternyata tak membuat pemain film, Laudya Cynthia Bella harus kekurangan pekerjaan.
Justru saat dirinya memutuskan untuk berhijab, perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Bella itu kebanjiran pekerjaan.
"Alhamdulillah ada. Semuanya balik lagi ke aku, gimana aku menempatkan diri," katanya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2015).
Terlebih mendekati bulan puasa, Bella sudah mendapatkan tawaran untuk syuting.
"Aku nggak bisa ngambil semuanya, ya balik lagi ke aku semua itu," paparnya.
sumber :detk.com
Memutuskan untuk menutup auratnya ternyata tak membuat pemain film, Laudya Cynthia Bella harus kekurangan pekerjaan.
Justru saat dirinya memutuskan untuk berhijab, perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Bella itu kebanjiran pekerjaan.
"Alhamdulillah ada. Semuanya balik lagi ke aku, gimana aku menempatkan diri," katanya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2015).
Terlebih mendekati bulan puasa, Bella sudah mendapatkan tawaran untuk syuting.
"Aku nggak bisa ngambil semuanya, ya balik lagi ke aku semua itu," paparnya.
sumber :detk.com
Label:
Selebrity dan Gaya Hidup
03.47
SUNGAIPENUH
- Walikota Sungai penuh, H Asafri Jaya Bakri didampingi sejumlah
pejabat Kota Sungai Penuh, Kamis (11/12) meninjau dan sekaligus
menyerahkan bantuan bagi korban kebakaran yang juga menghanguskan
sejumlah ruang belajar SMPN 2 Sungai Penuh.
Kebakaran yang terjadi Senin malam Selasa (8/12) lalu itu menghanguskan 7 ruang belajar SMPN 2 Sungai Penuh dan sejumlah fasilitas belajar lainnya serta rumah warga yang dihuni 4 KK.
Dihadapan kepala sekolah dan warga yang menjadi korban kebakaran, Walikota mengingatkan agar musibah kebakaran yang terjadi tidak sampai memukul semangat untuk terus bekerja dan berusaha. "Jadikan cobaan ini sebagai pemicu agar kita lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa," sebut Walikota.
Terkait 7 (tujuh) bangunan ruang belajar SMPN 2 yang ikut dilalap api, Walikota menegaskan Pemkot Sungai Penuh akan mengambil langkah-langkah segera. "Kita sudah komunikasikan dengan pihak pusat, semoga segera ada kejelasan tindak lanjut," sebut Walikota.
Selain itu, Walikota juga menegaskan kesiapan pemerintah untuk menganggarkan pembangunan bangunan ruang belajar SMPN 2 dalam APBD 2015 jika tidak diperoleh kepastian bantuan dari pusat.
Bantuan bagi korban kebakaran yang diserahkan Walikota terdiri dari beras, selimut, pakaian, terpal, alat-alat rumah tangga dan bantuan lainnya.
Selain Pemkot Sungai Penuh, Bazda Kota Sungai penuh juga turut memberikan bantuan bagi korban kebakaran berupa uang yang diserahkan langsung Ketua Bazda Kota Sungai Penuh.
Wako Serahkan Bantuan Kebakaran SMP2
Written By Register Center on Rabu, 04 Februari 2015 | 03.47
Kebakaran yang terjadi Senin malam Selasa (8/12) lalu itu menghanguskan 7 ruang belajar SMPN 2 Sungai Penuh dan sejumlah fasilitas belajar lainnya serta rumah warga yang dihuni 4 KK.
Dihadapan kepala sekolah dan warga yang menjadi korban kebakaran, Walikota mengingatkan agar musibah kebakaran yang terjadi tidak sampai memukul semangat untuk terus bekerja dan berusaha. "Jadikan cobaan ini sebagai pemicu agar kita lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa," sebut Walikota.
Terkait 7 (tujuh) bangunan ruang belajar SMPN 2 yang ikut dilalap api, Walikota menegaskan Pemkot Sungai Penuh akan mengambil langkah-langkah segera. "Kita sudah komunikasikan dengan pihak pusat, semoga segera ada kejelasan tindak lanjut," sebut Walikota.
Selain itu, Walikota juga menegaskan kesiapan pemerintah untuk menganggarkan pembangunan bangunan ruang belajar SMPN 2 dalam APBD 2015 jika tidak diperoleh kepastian bantuan dari pusat.
Bantuan bagi korban kebakaran yang diserahkan Walikota terdiri dari beras, selimut, pakaian, terpal, alat-alat rumah tangga dan bantuan lainnya.
Selain Pemkot Sungai Penuh, Bazda Kota Sungai penuh juga turut memberikan bantuan bagi korban kebakaran berupa uang yang diserahkan langsung Ketua Bazda Kota Sungai Penuh.






